Yayasan IDEP telah bergabung dengan Aliansi Bumerang (Boomerang Alliance) – sebuah jaringan organisasi yang bergerak di bidang lingkungan, yang menjadi kelompok di belakang suksesnya kampanye daur ulang “Cash for Containers” - [tukar tunai untuk sampah botol plastik] dengan tujuan untuk membantu mengatasi krisis polusi sampah plastik global – serta memperkenalkan “Clean Islands, Healthy Seas” keseluruh Indonesia.
Sebagai seorang teman dari Australia – dan menjadi rekan internasional pertama di Boomerang Alliance – IDEP akan lebih banyak membagikan hasil-hasil penelitian, kampanye, dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat [Indonesia] tentang gentingnya permasalahan sampah plastik di lautan – dan sebagai negara dengan tingkat perkembangan ekonomi yang cepat, Indonesia sendiri menghasilkan 3 juta ton sampah plastik setiap tahunnya – dan sebagian besar dari jumlah itu berakhir di samudera seluruh dunia!.
Apakah kalian tahu: Indonesia adalah penghasil sampah plastik di lautan terbesar kedua? Dan tahukah kalian kalau kita membagikan polusinya ke wilayah pantai dan kepulauan di Australia? Kita seharusnya merasa malu!
Sampah Plastik Dari Indonesia Merambahi Pantai Wisata di Queensland
Salah satu anggota Boomerang Alliance dan juga coordinator Inisiatif Reruntuhan Laut Australia – Tangaroa Blue – baru-baru ini memperingatkan Yayasan IDEP soal betapa banyaknya sampah plastik dari Indonesia terdampar di pantai dan kepulauan terpencil yang ada di pesisir Timur Queensland, Timur Laut Australia – rumah bagi Great Barrier Reef dan menampung kekayaan ekosistem maritim [yang luar biasa besar].
“Kami baru saja menyelesaikan kegiatan bersih-bersih pantai selama lima hari di Mapoon, bagian Utara Weipa, Teluk Carpentaria / Cape York,” kata Heidi Taylor, manager Tangaroa Blue.
Relawan Tangaroa Blue membersihkan hingga 10km area pantai Mappoon, pelosok Cape York di bagian Utara Australia – menemukan sampah-sampah plastik pabrikan Indonesia dalam jumlah yang cukup besar.
Sebagai kegiatan yang reguler untuk melakukan aksi bersih pantai dan sungai, para relawan Tangaroa Blue menelurusi bagian terpencil utara Semenanjung Cape York, berada di ujung wilayah Timur Australia, 3000km di Utara Brisbane – bekerja bersama dengan penjaga taman nasional [Cape York} mengumpulkan potongan sampah-sampah plastik dari pantai-pantai di daerah masyarakat aborigin Mapoon – populasi kurang dari 300 jiwa.
“Selama acara ini berlangsung kami berhasil membersihkan sepanjang 10Km pesisir pantai dan mendapatkan (1,8 ton sampah laut) banyak sekali barang=barang dengan barcode produksi Indoneisa. Tidak satupun dari barang-barang yang kami temukan dijual di wilayah sekitar sini atau dimanapun di Australia”.
Berton-ton sampah: Pantai Mappoon yang sudah bersih setelah aksi bersih pantai [Agustus 2016] – Foto oleh: Juiie Remp/Tangaroa Blue Foundation
Barang-barang plastik yang ditemukan – dengan nomor barcode Indonesia:
· Botol air mineral plastik
· Botol minuman plastik
· Botol kemasan plastik, botol sampo, dll
· Botol oli mobil plastik
· Gelas plastik
· Botol plastik pemutih
Tidak dijual di Australia: Ditemukan banyak sekali sampah plastik pada pesisir pantai Mappoon yang sebagian besar adalah merk Indonesia yang tidak dijual di Australia. Foto oleh: Tangaroa Blue Foundation.
Merek-merek kemasan air mineral plastik Indonesia yang ditemukan:
· Merek Aqua: lebih dari 900 botol kosong dari produk air mineral dalam botol Indonesia – ditemukan di pantai terpencil Mapoon – sudah terkumpul sekitar 4400 botol plastik
· Merek lain-lain: VIT – Gresh – Flow – AJE – Jungle Juice – Floridina – Minute Maid – Cheers (botol kemasan minuman)
Aqua: Lebih dari 900 botol kosong Aqua – produk air minum kemasan dari Indonesia – ditemukan di pantai pedalaman Mappoon di Timur Laut Australia, bagian dari 4400 botol minuman plastik yang sudah dikumpulkan. Foto oleh: Tangaroa Blue Foundation
*Masyarakat Mapoon di Cape York – “Masyarakat Lautan Bekerja Bersama” – saat ini menjadi perhatian atas proyek pembersihan sampah di lautan – seperti karya seni dan produk rajutan GhostNets – dibuat dari bahan sampah lautan yang tidak habis-habisnya: tumpukan sampah plastik, ribuan botol dan sandal, jaring ikan, terbawa arus laut dan terdampar oleh ombak yang mengarah ke garis pantai Austalia dari arus laut Arafuru ke Utara, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian pada penyu laut dan binatang laut lainya karena mereka salah mengira plastik-plastik ini sebagai makanan, atau terjebak diantara sampah-sampah yang mengambang.
· Apakah kalian tahu? : Sebuah kumpulan sampah besar di laut dinamakan Gyres, terbentuk di kawasan Asia-Pasifik? Gyres yang berada di Samudera Hindia ada bagian Selatan Indonesia, dan pada bagian Timur Australia adalah Gyre Pasifik Selatan – penuh dengan sampah yang dibawa oleh arus dari Benua Asia dan bagian-bagian dunia lainya.
· Kita Seharusnya merasa malu – dan melakukan sesuatu untuk menyelamatkan laut kita!
Bantu peluncuran “Pulau Yang Bersih, Lautan Yang Sehat” di Indonesia
IDEP akan meluncurkan sebuah program untuk mengurangi sumber sampah dan pengolahannya untuk mengatasi krisis polusi sampah plastik di Indonesia. Berdasarkan metode konservasi inklusif, ‘Pulau Yang Bersih, Lautan Yang Sehat’ memadukan pelestarian lingkungan dengan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan, serta misi dari Yayasan IDEP itu sendiri “Membantu masyarakat untuk dapat membantu diri mereka sendiri” dengan “memahami hubungan yang saling berketerkaitan dengan alam”:
‘Pulau Yang Bersih, Lautan Yang Sehat’ – adalah sistem yang berkelanjutan untuk kegiatan daur ulang sampah plastik serta peluang usaha untuk masyarakat – sekaligus membersihkan tanah dan laut dari sampah, sembari memberikan pemasukan untuk keuntungan masyarakat di Nusa Ceningan, sebuah pulau kecil [Tenggara Bali] yang dikembangkan sebagai tujuan wisata di luar Pulau Bali, bagian dari Daerah Perlindungan Laut Nusa Penida – termasuk dari Coral Triangle Indonesia.
Nusa Ceningan: Sampah yang dibuang – banyak pulau-pulau yang tidak memiliki fasilitas pengelolaan sampah/limbah, sampah dari penduduk lokal dan wisatawan dibakar, ditimbun di pantai, ataupun dibuang begitu saja ke laut. Foto oleh: Yayasan IDEP
Keuntungan ekonomi yang berputar ini, yang merupakan program percontohan daur ulang sampah plastik bertujuan untuk dapat menjadi mandiri dalam jangka waktu dua tahun – Yayasan IDEP akan berencana untuk mereplikasi model ini kedepannya dan dilaksanakan di daerah-daerah kepulauan terpencil/kecil yang masih belum memiliki infrastruktur pengelolaan sampah – terutama Indonesia bagian Timur, yang terhubung secara langsung dengan arus laut menuju garis pantai Australia.
SPONSOR:
Kita butuh dukungan kalian untuk menjalankan “Pulau Yang Bersih, Lautan Yang Sehat” program daur ulang sampah plastik - bersama kita mewujudkan program percontohan yang sangat menarik ini!
Hubungi Yayasan IDEP untuk dukungan dengan CSR: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Atau
Berdonasi di: http://www.idepfoundation.org/en/how-you-can-help/donate-today
Bersama membuat perbedaan – “help people to help themselves” - bantu membersihkan laut kita!
Boomerang Alliance: http://boomerangalliance.org.au/
Tangaroa Blue: http://www.tangaroablue.org/
GhostNets: http://ghostnets.com.au/
Berikan bantuan yang akan merubah hidup. 100% mendanai proyek amal.
|