Provinsi Bali sedang mengalami krisis ekologi yang serius (silahkan lihat Annex 1 untuk detilnya - dalam bahasa Inggris)

Bali yang terkenal di seluruh dunia akan keindahan alamnya, serta kondisi yang berabad-abad menyediakan sumber daya alam yang melimpah, khususnya air, sedang manghadapi situasi yang sangat mengkhawatirkan.  Hasil diskusi dengan para petani dan berbagai laporan dari lembaga-lembaga pemerintahan dan akademik menunjukkan bahwa adanya:

•    Penurunan atau/dan menghilangnya permukaan air tawar

• Di beberapa daerah di Bali khususnya di bagian selatan pulau, permukaan air mengalami penurunan hingga lebih dari 50 meter dalam kurang dari 10 tahun dan banyak sumur sudah mulai mengalami kekeringan atau berisi air yang sudah tercemar;
• Danau Buyan (sebagai persediaan air tawar terbesar kedua di Bali) telah mengalami penurunan 3,5 meter dalam 3 tahun dan 5 meter pada tahun 2012;
• 60% daerah aliran sungai mengering.

•    Intrusi air asin ke dalam akuifer air tawar

• (ditandai oleh lingkaran biru di peta): ini adalah salah satu situasi ekologi yang tidak bisa lagi dikembalikan sampai selamanya (non-reversible), yang disebabkan oleh tingkat pengambilan air tawar yang jauh melebihi tingkat pengisian kembali.

•    Masalah polusi/kualitas air

• Status Sungai Ayung dan Pakerisan diturunkan dari “kelas II” – layak untuk olah raga air ke “kelas III” – layak untuk pertanian;
• Sanitasi dan pengolahan limbah yang tidak benar;
• Pada tahun 2006 sebanyak 21 sungai memiliki tingkat polusi beragam mulai dari -30 sampai -70, dengan 0 dipertimbangkan sebagai tingkat yang aman, karena limbah rumah tangga dan industri;
• Penggunaan bahan kimia dalam skala besar untuk pertanian menyebabkan pencemaran yang tinggi.

Apa yang kami ajukan

Program Penyelamatan Air Tanah Bali bermaksud untuk mendorong aksi penguatan daya tahan air tawar dan praktik pengisian kembali akuifer yang baik melalui 3 sub program:

1.    “Adopsi Sumur” (77.23% dari keseluruhan anggaran) bekerja sama dengan Politeknik Negeri Bali, membangun (dan/atau merehabilitasi sumur yang ada) sejumlah 136 sumur penyerapan air hujan daya gravitasi beserta penyaringan (silahkan lihat Annex 2) yang akan berguna sebagai sarana pengisian kembali air tawar di 13 daerah kritis di seluruh provinsi Bali (jumlah 5 pulau). Ini termasuk:

• Pembuatan manual/perencanaan dan denah sumur dan saringan;
• Pelatihan 10 pengawas pembangunan/rehabilitasi.

• 12 sekolah ditargetkan untuk setiap sungai, 4 sekolah di hulu sungai, 4 sekolah di daerah tengah dan 4 sekolah di hilir sungai. Jumlah keseluruhan adalah 132 sekolah. Ini termasuk: sumbangan bagi tiap sekolah berupa:
  • 10 komik dwi bahasa tentang air dan ekologi secara umum
  • 3 poster panduan guru.

• 1 artikel per bulan tentang masalah-masalah yang bersangkutan dengan air, di koran-koran lokal,
• 1 talk show selama 30 menit di Televisi setiap bulan dan penyiaran iklan layanan masyakat,
• 10 spanduk besar yang menampilkan informasi tentang air di daerah-daerah dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi.

KAMI MEMBUTUHKAN DUKUNGAN ANDA !

TIDAK ADA NILAI DIANGGAP KECIL …

Silahkan klik disini