Tahun ini Yayasan IDEP genap berumur 17 tahun!
Dibentuk pada tanggal 15 Mei 1999, saat ini Yayasan IDEP mulai beranjak dewasa. Tahun ini dengan tagline “We Grow To Help People Help Themselves” IDEP telah tumbuh dan terus bertumbuh sebagai organisasi untuk dapat terus berkarya melayani masyarakat Indonesia.
Perayaan ulang tahun yang ke 17 ini dilaksanakan dalam bentuk rangkaian acara selama tiga hari. Dengan mengusung tema Tri Hita Karana, filosofi Hindu Bali tentang hubungan yang harmonis antara Semesta, Manusia, dan Alam.
Tujuan dari rangkaian acara ini adalah untuk menguatkan dan menumbuhkan rasa saling memiliki dan kerja sama tim yang kuat antar staff IDEP, serta tetap berkontribusi terhadap lingkungan dan budaya. Sehingga sebagian besar acara yang dibuat bersifat tertutup dan undangan saja.
Rangkaian acara dibuka dengan kegiatan pembersihan pantai yang menjadi salah satu lokasi reklamasi di Teluk Benoa. IDEP memilih Nusa Pudut sebagai target aksi bersih pantai guna mendukung kampanye tolak reklamasi yang juga menjadi bagian dari pernyataan sikap IDEP terhadap isu yang bersangkutan. Selama setengah hari tim IDEP berhasil mengumpulkan 24 karung sampah plastik, kaleng, botol kaca, kain, serta potongan Styrofoam.
Sampah merupakan musuh utama bagi perkembangan hutan mangrove di kawasan pesisir, dan terdapat banyak sekali bibit pohon mangrove yang baru ditanam di Nusa Pudut tersebut. Maka dari itu sangat diperlukan kawasan yang bebas dari sampah untuk dapat melindungi kawasan konservasi ini. Kegiatan ini merupakan bagian dari IDEP membangun hubungan baik dengan alam di luar dari kegiatan IDEP biasanya.
Di hari kedua, dilanjutkan dengan acara perayaan ulang tahun bersama-sama. IDEP membuka kantornya pada hari Minggu dan mengundang para kerabat untuk hadir meramaikan acara hiburan. Semua pengisi acara tediri dari para staff IDEP dan keluarga, seperti para penari cilik yang mempersembahkan tarian-tarian yang sangat indah, adalah anak-anak dari staff IDEP. Musisi, pembaca puisi, hingga ke pertunjukan bondres khas Yayasan IDEP.
Acara yang berlangsung dari pagi hingga sore hari ini terkesan sederhana namun sangat intim, karena semua yang hadir adalah wajah-wajah familiar untuk Yayasan IDEP. Tidak lupa pameran foto dan pemutaran film IDEP juga menjadi peringatan berkembangnya IDEP selama 17 tahun. Pemotongan tumpeng oleh Ade Andreawan menjadi puncak acara Open House ini dengan menyampaikan doa-doa agar IDEP dapat terus tumbuh, berkembang, dan melayani masyarakat untuk dapat membantu diri mereka sendiri.
Rangkaian acara ini ditutup pada hari ketiga, yaitu dengan pelaksanaan tur religi Tirtayatra. Tim IDEP yang mayoritas adalah beragama Hindu melaksanakan perjalanan untuk nunas tirta (meminta air suci) di tempat-tempat yang disucikan, agar dapat membawa pulang berkat dan doa-doa untuk kesuksesan IDEP agar dapat terus berkembang.
Pura yang dituju adalah Pura Melanting, terletak di Buleleng, Bali Utara. Yang merupakan sebuah Pura sakral yang dijadikan tempat untuk meminta rejeki untuk usaha yang baik. Dilanjutkan dengan perjalanan menuju Pura Segara Rupek yang terletak di ujung Barat Laut Bali. Pura ini merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Bali Barat. Hijrah mencari air suci ini merupakan bagian yang menjadi rangkuman kegiatan perayaan ulang tahun ke 17 IDEP, dimana para staff memanjatkan doa-doa untuk mengucap syukur dan meminta berkat untuk dapat terus berkarya.
Semoga IDEP dapat terus tumbuh berkembang, dan membantu masyarakat agar dapat membantu diri mereka sendiri.
Berikan bantuan yang akan merubah hidup. 100% mendanai proyek amal.
|