Bali merupakan tujuan yang sangat populer dengan wisata holistiknya termasuk retret yoga. Ribuan wisatawan mengunjungi pulau Bali setiap tahunnya demi mendapatkan manfaat dari energi penyembuhan yang terpancar. Banyak sekali tempat-tempat yang menyediakan ruang untuk kelas yoga, dimana beberapa rekreasi tersebut memanfaatkan lokasi yang terselubung/tersembunyi untuk memberikan suasana yang tentram bagi pencari kedamaian untuk menikmati waktu [hening] yang reflektif.
Yoga merupakan olahraga yang memadukan bukan hanya gerakan fisik – tetapi juga memiliki unsur utama yang meditatif dan spiritual yang juga berhubungan dengan alam. Vitalitymoves, sebuah perusahaan dari Australia yang memberikan jasa latihan secara pribadi untuk pilates, Nia, Yoga, serta meditasi untuk meningkatkan kesadaran – mengadakan kegiatan retret bersama ke Bali pada tanggal 21 – 27 Agustus 2016.
Bernafas, merenggangkan badan, dan fokus yang terpusat, adalah capaian yang ingin didapatkan dari retret ke Bali tersebut, namun ada hal baik lainya selain dari hal itu. Dipimpin oleh Michelle Redman, Vitalitymoves juga ingin ‘memberikan kontribusi yang baik kepada sekolah dan organisasi berbasis lingkungan’ menjadi bagian dari perjalanan mereka. Yayasan IDEP sangat beruntung telah direkomendasikan sebagai LSM lokal yang dapat dipercaya di Bali, dan program Penyelamatan Air Tanah Bali menjadi bagian dari program Memberikan Kembali:
“Setiap siswa yang mengikuti retret ini diminta untuk memberikan sumbangan dana untuk diberikan kembali kepada masyarakat/komunitas yang kami kunjungi. Saya ingin mendorong wisatawan yang mengunjungi komunitas saya di Bali untuk berkontribusi terus terhadap air dan juga lingkungan dalam kunjungan mereka.” tutur Michelle Redman, pendiri VitalityMoves
Sebuah ungkapan yang sangat luar biasa, yang menunjukan bahwa ‘berwisata yang bertanggung jawab’ dilakukan. Kami percaya apabila semakin banyak individu ataupun bidang usaha melakukan perencanaan perjalanan wisata, retret, ataupun konferensi di Bali yang melakukan praktik serupa, niscaya alam Bali dan masyarakatnya akan lebih menikmati dampak dari industri parisiwasata di Pulau Dewata ini.
Kami sangat beruntung dikunjungi oleh Michelle dan rekan-rekannya ke pusat pelatihan dan demosite IDEP, dan para pendonor (yaitu mereka sendiri) menyimak presentasi mengenai program Penyelamatan Air Tanah Bali yang mereka dukung. Hal ini memberikan mereka pengetahuan yang lebih dalam lagi mengenai program yang mereka dukung, serta mendapatkan jawaban atas pertanyaan mereka tentang isu krisis air di Bali.
Dalam kunjungan tersebut, salah satu peserta kunjungan mengatakan “Hal yang seperti ini merupakan hal yang dapat terus kita promosikan ke lingkaran pertemanan kami ketika mengunjungi Bali”. Tentu saja, dengan terus menyebarkan desas-desus tentang inisiatif ini ketika pulang dari Bali akan menjadi cara yang paling mutakhir untuk meningkatkan kesadaran tentang isu krisis air, sehingga dapat memastikan mereka yang berkeinginan untuk mengunjungi Bali peka terhadap tabiat mengkonsumsi air mereka. Mungkin mereka juga akan membicarakan hal ini kepada pihak hotel tempat mereka menginap betapa pentingnya hotel melakukan konservasi air, yang justru nantinya akan menjadi cerita sukses yang baik tentang kampanye berantai ini.
Ditambah dengan pernyataan dari peserta yang lain “Bali sangat mengaggumkan namun keadaan air saat ini sangatlah tragis”, memberikan pemahaman bahwa industri pariwisata Bali di masa yang akan datang sangat membutuhkan tindakan nyata dari semua pihak untuk menanggulangi permasalahan krisis air – kalau tidak akibatnya adalah berkurangnya angka kunjungan wisatawan ke Bali.
Maka dari itu, Yayasan IDEP merasa sangat bersyukur mendapatkan bantuan dari kontribusi VitalityMoves (beserta rombongan) yang tidak hanya menikmati Bali dari sisi keindahannya, tetapi juga mengambil peran dengan membantu untuk memastikan bahwa air tanah Bali tetap tersedia untuk keberlangsungan masa depannya.
Namaste
Berikan bantuan yang akan merubah hidup. 100% mendanai proyek amal.
|