Bersahabat Dengan Bencana – Desa Tangguh Berdekatan Dengan Budaya Yang Lestari

Masyarakat Bali selalu gemar berkumpul bersama sanak saudara, kerabat, dan tetangga setiap saat, apalagi kalau ditemani dengan hiburan yang mengocok perut seperti pagelaran bondres dan pertunjukan wayang cenk blonk. Namun, bagaimana caranya menjadikan momen ini sebagai kendaraan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tangguh dan siaga terhadap bencana?

Desa Tangkas, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung sedang bersiap-siap untuk melaksanakan simulasi bencana dan peningkatan kapasitas Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) yang dibentuk oleh masyarakat desa dalam program “Enhancing Community Resilience Through Disaster Risk Reduction Work in Bali” kegiatan yang diusung oleh Yayasan IDEP Selaras Alam dan sepenuhnya didukung oleh Give 2 Asia. Selama dua tahun Yayasan IDEP - yang bergerak dibidang peningkatan kapasitas masyarakat sejak 1999, khususnya dibidang lingkungan, pangan, dan kebencanaan – mendampingi masyarakat Klungkung, Desa Jumpai dan Desa Tangkas agar dapat menjadi desa yang siaga terhadap bencana.

Ade Andreawan, Direktur Yayasan IDEP, sedang melakukan fasilitasi untuk table-top simulation yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan program “Enhancing Community Resilience Through Disaster Risk Reduction Work in Bali” dengan pihak pemertintahan Kabupaten Klungkung.

Dengan potensi bencana gempa bumi, banjir, dan tanah longsor, persiapan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana sangat dibutuhkan oleh masyarakat Desa Tangkas untuk dilakukan. Maka dari itu, dalam program ini, masyarakat yang dipilih sudah mengikuti rangkaian kegiatan pembentukan KMPB secara penuh. Mulai dari pelatihan tentang kebencanaan, tanggap darurat bencana, pertolongan pertama, manajemen evakuasi, serta pemetaan wilayah desa untuk jalur evakuasi, dan terakhir adalah pembentukan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana – sebuah kelompok khusus dengan fungsi sebagai garda terdepan dalam tindakan siap siaga bencana yang dibentuk dari perwakilan kelompok-kelompok dalam masyarakat pada umumnya (i.e PKK, Karang Taruna, Kelompok Tani, Pecalang/Polisi Adat, dll).

Pihak pemerintahan terkait sedang melakukan kegiatan pelatihan dan simulasi perencanaan menggunakan peta Desa Jumpai dan Desa Tangkas. Rangkaian acara ini akan diakhiri dengan simulasi besar di Desa Tangkas.

Semua rangkaian pelatihan ini akan ditutup oleh simulasi besar yang melibatkan seluruh masyarakat dan aparat desa. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Desa Tangkas pada hari Jumat, 28 September 2016 pada pukul 08.30 WITA yang dimulai dengan rapat koordinasi dan langsung dilanjutkan dengan simulasi evakuasi bencana tanah longsor dan banjir. Demi menciptakan masyarakat yang ‘tangkas’ dari Desa Tangkas, kegiatan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat di desa.

Rapat terakhir persiapan simulasi besar bersama seluruh anggota Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) Desa Tangkas yang akan melakukan simulasi pada tanggal 28 Oktober 2016 nanti

Setelah simulasi, nantinya acara akan dilanjutkan dengan pertunjukan drama komedi tradisional – bondres ‘Celekontong Mas’, paduan pertunjukan drama, tari, dan lawak, dengan mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk duduk bersama, tertawa bersama dengan santai sambil mendengarkan pesan-pesan tentang tanggap darurat bencana. Pertunjukan ini menjadi salah satu bentuk kampanye yang efektif, karena kearifan lokal dan bahasa lokal yang mudah dimengerti (ditambah dengan lawakan yang mengundang tawa) adalah salah satu cara penyampaian pesan yang dapat dimengerti oleh masyarakat dengan mudah.

Rangkaian acara ini ditutup dengan mengundang masyarakat Klungkung pada umumnya ke acara pertunjukan Wayang Cenk Blonk yang tersohor. Pertunjukan akan dimulai pada pukul 21.00 WITA di Monumen Puputan Klungkung dan ini dibuka untuk umum secara cuma-cuma. Diharapkan simulasi ini dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat (bukan hanya Desa Tangkas) untuk dapat meningkatkan ketahanan terhadap bencana dan mengembangkan kegiatan penanggulangan bencana di Bali pada khususnya.