Selamat Tahun Baru Pariwisata Yang Berkelanjutan

Yayasan IDEP Selaras Alam dan tim yang mendedikasikan diri mereka untuk menyelamatkan air tanah Bali ingin mengucapkan selamat tahun baru 2017!

Untuk Bali, yang merupakan tujuan wisata tersohor, ini merupakan tahun yang sangat spesial karena PBB telah mencetuskan untuk mengadopsi 2017 sebagai tahun internasional bagi pariwisata yang berkelanjutan untuk pembangunan.

Memulai tahun 2017 yang baik dengan melaksanakan upaya pariwisata yang berkelanjutan untuk pembangunan dari PBB

Di tahun ini, akan difokuskan kepada tiga poin utama yang dipilih oleh PBB dari 17 poin yang dicetuskan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs.red):

- SDG 8: Pekerjaan yang layak & pertumbuhan ekonomi. Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan untuk semua, dimana terdapat pekerjaan yang layak bagi yang membutuhkannya;

- SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung-jawab;

- SDG 14: Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan.

Di Bali sendiri, ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk para pelaku usaha pariwisata untuk bergabung dan mendukung Yayasan IDEP Selaras Alam mengambil andil dalam mengembalikan air dalam akuifer Bali serta melindungi sungainya jauh dari polusi. Saatnya bertindak adalah sekarang, dimana semakin banyak wisatawan yang datang ke Bali (setiap tahunnya) namun wilayah yang mengalami kekeringan juga bertambah!.

Kita beruntung bahwa sebenarnya ada perubahan pertumbuhan dalam industri pariwisata ini sendiri dari yang awalnya tidak menghiraukan permasalahan yang ada, menjadi mulai aktif berkontribusi untuk melindungi sumber air suci Bali elemen utama Agama Tirtha.

Beberapa pelaku bisnis besar di Bali sudah mulai benar-benar berkomitmen mendukung Program Penyelamatan Air Tanah Bali (BWP), antara lainya adalah: Waterbom, Fivelements, dan The Yoga Barn secara resmi menjadi pecinta air!. Agen Perjalanan terkemuka di Bali juga akan bergabung segera, dan tentu saja tim BWP yang tidak kenal lelah ini akan terus mengajak rekanan-rekanan lainnya untuk mendukung BWP. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri tim BWP untuk memulai segera implementasi tahap awal dengan dana yang sudah mulai terkumpul untuk mencapai target pendanaan awal sebesar US$ 80,000.

Maka dari itu, Yayasan IDEP dan rekanan-rekanan yang lain masih terus membutuhkan dukungan dari pelaku industry pariwisata untuk menebus penggunaan air mereka dengan bergabung dalam program BWP melindungi bukan hanya lingkungan tetapi juga sumber ekonomi, yang menjadi elemen utama bagi Keberlanjutan. Tidak ada air = tidak ada pariwisata.

Meningkatnya pembawaan berita dalam media terkait dampak negatif industri pariwisata terhadap lingkungan yang dibarengi dengan permintaan akan pariwisata yang berkelanjutan  dari pelancong menjadikan tanda bahwa kita harus bergerak! Namun sayangnya, masih sedikit para pelaku industri pariwisata yang mau menjadi pelopor dan mengajak rekanannya untuk membuat perubahan bagi ketahanan sumber air di Bali. Sebagai contohnya terkait muatan media masa, BWP telah dimuat dalam artikel di Bali & Beyond edisi november yang didistribusikan hampir diseluruh hotel dan restoran di Bali, namun panggilan tim terhadap pelaku usaha masih belum mendapatkan sambutan.

Bali & Beyond: Edisi November yang meliput soal kampanye BWP di penjuru pulau Bali

Mengadopsi praktik Pariwisata yang Berkelanjutan merupakan langkah yang baik untuk menyelamatkan air tanah Bali, elemen utama bagi stabilitas sosial dan ekonomi pulau ini sendiri.

Karena 2017 merupakan tahun untuk Pariwisata yang Berkelanjutan, kita harus mengambil tindakan positif segera, untuk masa depan semua orang, untuk kebaikan semua umat. Kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk menjadikan Bali juga sebagai salah satu pelopor pariwisata yang berkelanjutan.

Selebihnya tentang Pariwisata yang Berkelanjutan: http://media.unwto.org/press-release/2015-12-07/united-nations-declares-2017-international-year-sustainable-tourism-develop