Di Bali, kami percaya bahwa “Setiap hari adalah hari air” – tapi pada Hari Air Se-Dunia tahun 2017 merupakan hari yang spesial bagi program Penyelamatan Air Tanah Bali (BWP.red) karena air menjadi sorotan global.
Dalam merayakan Hari Air Sedunia, Yayasan IDEP dan program BWP bergabung sebagai panelis di Universitas Udaya Bali pada 23 Maret lalu dalam rangka “Water Scarcity versus Socio-environmental Stability” – sebuah seminar dan lokakarya – hari besar untuk berdebat tentang permasalahan kekurangan air di Bali.
Acara ini diprakarsai oleh Yayasan I’m An Angel berkolaborasi dengan berbagai macam pihak termasuk Yayasan IDEP – dengan tujuan untuk mempersatukan berbagai macam golongan dalam sebuah lokakarya menyelamatkan air dari penipisan jumlah dan populasi.
Judul dan tema dari acara ini menggaris bawahi bagaimana krisis air berdampak kepada keseimbangan ekologis Bali, juga stabilitas sosial – dimana konflik air antara masyarakat dan industri pariwisata meningkat di atas Pulau Dewata ini.
Kesadaran yang kuat untuk mengetahui tantangan terhadap pasokan air yang ada di Bali, serta solusinya, para panel pembicara setuju bahwa pesan utama yang harus dibawakan adalah: “I'm with you water” – sebuah komitmen untuk berdiri bagi air yang sangat kuat, yang dipertunjukan dalam video menarik yang mereka buat.
Program Penyelamatan Air Tanah Bali (BWP) yang direprentasikan oleh Gede Sughiarta – tim inti IDEP dan ahli dalam pengembangan sistem sumur resapan – menyampaikan dengan hasrat dalam presentasi yang mendalam, menggaris bawahi bagaimana sumur resapan sebagai solusi yang diadvokasikan oleh IDEP dapat menjadi jawaban yang efisien bagi permasalahan krisis air, serta meningkatkan kualitas air di Bali – yang nantinya juga akan dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan bagian dari program BWP.
“Sumur Resapan dapat membantu memulihkan air bawah tanah Bali” – Gede Sughiarta, IDEP
Peningkatan kesadaran terhadap kapasitas pelaku bisnis di Bali untuk menciptakan perubahan jangka panjang bagi pengelolaan air di seluruh provinsi terwakilkan dengan baik. Komitmen ini ditunjukan dengan sangat baik oleh dua penyokong penting program BWP yang hadir di acara lokakarya tersebut: Sayan Gulino, General Manager Waterbom Bali, dan Maitri Fischer, CTO Mantra Bali.
Perwakilan dari pemerintahan juga hadir, dan memahami bahwa penting sekali dibuat kebijakan tentang air yang lebih baik dari sebelumnya, serta mengatur koordinasi pengembangan sumber daya yang lebih baik dengan instansi terkait lainnya. Meskipun, memang masih belum ada aksi yang konkrit yang diimplementasikan oleh pemerintah, serta dedikasi liniwaktu yang bisa diasosiasikan terkait hal tersebut.
“Semua hal ini terkait dengan keseimbangan – seberapa banyak kita mau memberikan, dan sebera besar kita akan menerima” – Dr. Stroma Cole
Kelompok akademis yang masuk dalam daftar pembicara juga mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan tentan penelitian paing mutakhir yang mereka lakukan – termasuk tokoh terkemuka yang menjadi advokat perubahan dalam industry pariwisata, Dr Stroma Cole – riset yang dilakukan oleh beliau pada tahun 2010 menjadi titik awal dibentuknya program Penyelamatan Air Tanah di Bali. Dr Cole kembali datang ke Bali untuk menjalankan kembali risetnya terkait “Pariwisata yang Berlebih dan Kesengsaraan Air” – sebagai bukti banyaknya perubahan semenjak beliau mempublikasikan temuannya. Riset yang dilakukan inipun sangat ditunggu oleh tim IDEP – melihat bagaimana hasil perkembangan dan penilaian program Penyeleamatan Air Tanah Bali, sebagai solusi penanggulangan masalah krisis air di Bali.
Sesi diskusi dan presentasi dalam acara ini disempurnakan dengan lokakarya - para pemangku kepentingan dalam bidang bisnis, LSM, aktivis, dan golongan-golongan masyarakat lainnya agar dapat merefleksikan praktik yang baik serta aksi yang dirasa patut direkomendasikan untuk menyelamatkan air tanah Bali. Hasil dari lokakarya tersebut sedan diproses – namun kami yakin bahwa hal ini akan menciptakan sebuah momentum baru untuk mencegah krisi air di Bali dengan arahan baru advokasi yang terus dilakukan oleh IDEP mengkampanyekan solusi terkait isu tersebut.
Sayangnya acara seperti ini tidak dapat dilaksanakan terlalu sering – kami berharap dapat melihat para pemangku kepentingan terus mendiskusikan perkembangan. Ini saatnya IDEP bertindak dan berkomitmen sebagai pionir. Program Penyelamatan Air Tanah Bali berproses secara signifikan sembari pendanaan yang terus berkembang masih sangat dibutuhkan untuk memulai proses implementasi, kami sangatlah percaya bahwa hal ini dapat dimulai pada bulan Juli 2017.
Berikan bantuan yang akan merubah hidup. 100% mendanai proyek amal.
|