Sejak Juni 2018, IDEP berada di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, untuk mengembangkan program Pertanian dan Perkebunan Berkelanjutan di empat desa yang mayoritas didiami masyarakat Tobelo Dalam (suku asli Halmahera). Empat desa tersebut meliputi Tutuling Jaya, Dodaga, Tomares dan Pintatu. Tutuling Jaya dan Dodaga merupakan bagian dari Kecamatan Wasile Timur sedangkan Tomares dan Pintatu berada dalam wilayah Kecamatan Wasile Selatan.
Melalui penyuluhan ini, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan yang berguna terkait pengolahan produk pasca panen yang telah mereka lakukan selama ini (Foto: Edward Angimoy).
Sesuai dengan Peta Zonasi yang dikeluarkan Taman Nasional Aketajawe-Lolobata (TNAL), sejumlah wilayah keempat desa tersebut berada dalam Zona Penyangga TNAL. Tutuling Jaya dan Dodaga berada di kawasan Lolobata sedangkan Tomares dan Pintatu di kawasan Aketajawe. Secara turun-temurun, masyarakat Tobelo Dalam di keempat desa itu menggarap lahan pertanian dengan sistem berpindah-pindah. Praktik demikian kerap menghadapkan mereka dengan petugas penjaga hutan di kawasan TNAL ketika lahan yang mereka garap dianggap masuk dalam kawasan hutan lindung.
Lewat serangkaian pelatihan permakultur dalam program ini, IDEP mengajak masyarakat empat desa tersebut untuk mulai mengelola Kebun Pekarangan Keluarga (KPK) di sekitar rumah mereka. Yang ditanam adalah sayuran dan tanaman bumbu. Kendati sempat ragu di awal, kini mereka telah mampu memenuhi kebutuhan makanan sehat untuk keluarga secara mandiri. Dengan begitu, biaya yang biasanya dikeluarkan untuk membeli sayuran dan bumbu di pasar dapat dikurangi.
Tidak hanya itu, melalui pelatihan pengolahan produk yang juga digelar IDEP, kini mereka bahkan telah memperoleh penghasilan tambahan dari produk-produk olahan pasca panen yang mereka kelola dari hasil kebun tersebut. Misalnya, bumbu kering dalam kemasan, keripik dari sayuran dan minyak kelapa murni (VCO).
Agar pengolahan produk pangan pasca panen yang telah mereka lakukan dapat terjamin, IDEP bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Halmahera Timur dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Maluku Utara untuk menyelenggarakan Penyuluhan Keamanan Pangan Industri Rumah Tangga. Penyuluhan yang digelar pada 16 Februari 2019 lalu itu dimaksudkan untuk membekali mereka dengan pengetahuan seputar pengolahan pangan. Kegiatan yang berlangsung di kantor Desa Akedaga, Halmahera Timur, itu dihadiri 52 orang penerima manfaat program dari empat desa tadi.
Saat ini, agar produk-produk olahan yang telah dihasilkan dapat terjamin ketika hendak dipasarkan lebih luas, IDEP dalam kerja sama dengan mereka sedang mengupayakan pengurusan Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) bagi produk-produk mereka. (Ed)
Berikan bantuan yang akan merubah hidup. 100% mendanai proyek amal.
|