IDEP Bersama Masyarakat Desa Yeh Embang Kauh Wujudkan Desa Tangguh Melalui Konservasi Hutan dan Pengelolaan Sampah Terpadu

Pada hari Jumat, 29 Maret 2019, IDEP melakukan sosialisasi program dan penanaman bibit pohon di Desa Yeh Embang Kauh, Jembrana, Bali. Untuk kegiatan ini, IDEP mengundang pihak pemerintah desa, perwakilan pemuda, perwakilan sekolah (siswa dan guru pendamping) serta perwakilan PKK. Pada saat registrasi, sembari menunggu acara dibuka, para partisipan yang hadir disuguhkan dengan media produksi IDEP yang mengandung makna perlindungan lingkungan dan kesiapsiagaan terhadap bencana.

Perwakilan pemerintah desa, guru pendamping dan penggerak masyarakat bersama-sama menanam pohon di DAS Yeh Embang (Foto: Fitra H. Nisa)  

Pada sesi sosialisasi program, Koordinator Program IDEP menjelaskan bahwa IDEP sudah berada di Desa Yeh Embang Kauh sejak tahun 2011. Beberapa program yang pernah dilakukan di antaranya adalah pembuatan biogas dan penanaman pohon. Sehingga untuk tahun ini diharapkan dapat melanjutkan kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat untuk penerapan agroforestri.

Program IDEP di tahun 2019 untuk Desa Yeh Embang Kauh akan fokus pada konservasi dan pengelolaan sampah. Secara spesifik, aksi yang direncanakan di antaranya adalah penanaman pohon di sekitar aliran sungai, pencarian bibit-bibit tanaman endemik di kawasan sekitar desa, pengelolaan sampah terpadu dan pemetaan wilayah untuk kesiapsiagaan bencana. Dengan mengintegrasikan seluruh komponen tersebut, IDEP mengharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam konservasi, kesiapsiagaan dan kemudian menjadi salah satu desa tangguh yang juga menjadi prioritas pembangunan Pembangunan Provinsi Bali.

Untuk menjalankan program tersebut, IDEP mengharapkan kerjasama dengan seluruh unsur desa. Di antaranya seperti kelompok sadar wisata, kelompok pemuda, dan kelompok PKK. Perlu diperhatikan juga bahwa untuk mengimplementasikan akan membutuhkan proses terutama dalam koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, baik di sisi pemerintah maupun di sisi masyarakat. Dalam hal pendanaan, IDEP juga memaparkan bahwa Dana Desa untuk pemberdayaan masyarakat dapat dimanfaatkan namun dibarengi juga dengan dana individu atau pribadi. Hal ini untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap hasil program yang sudah dijalankan dan juga untuk memastikan keberlanjutannya.

Agenda kegiatan selanjutnya adalah pemutaran film dokumenter tentang kegiatan IDEP di Desa Yeh Embang Kauh.  Film tersebut dikerjakan Richard Jones, relawan AVI, dengan dukungan IDEP. Setelah pemutaran film, partisipan yang hadir mengisi lembar kuesioner yang sebelumnya sudah dibagikan saat registrasi.

Acara kemudian ditutup dengan acara penanaman pohon di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Yeh Embang, Banjar Yeh Buah. Acara ini dimulai dengan penanaman simbolis yang dilakukan perwakilan pemerintah desa dan Direktur Eksekutif IDEP yang kemudian diikuti seluruh masyarakat yang hadir. Agenda sosialisasi kemudian ditutup dengan makan siang bersama. (Fit)