info@idepfoundation.org

(+62) 361 9082983

Pelatihan Fotografi dan Photo Storytelling untuk Organisasi Non-Pemerintah dan Komunitas

Untuk mendukung pengembangan organisasi non-pemerintah dan komunitas dalam hal dokumentasi dan publikasi, IDEP menyelenggarakan pelatihan fotografi dan photo story-telling pada 16-19 Juli 2019 lalu. Pelatihan yang berlangsung di Pusat Pelatihan IDEP itu diikuti tujuh perwakilan dari sejumlah organisasi non-pemerintah dan komunitas di Bali. Sebagian besar partisipan adalah mereka yang memiliki bidang kerja terkait dokumentasi dan publikasi.

 Partisipan dan fasilitator Richard Jones (belakang, kedua dari kanan) berpose setelah pelatihan (Foto: IDEP)

 

Pelatihan ini difasilitasi Dr. Richard Jones, relawan Australia Volunteers International (AVI), yang selama delapan bulan terakhir bertugas di IDEP. Selain menekuni dunia fotografi dan memproduksi sejumlah film, ia juga pernah mengajar di universitas di Australia.

 

Selama empat hari, para partisipan diajak untuk belajar teknik fotografi profesional, etika fotografi dalam perspektif pembangunan, dan bagaimana photo-story telling dapat mendukung kerja-kerja sosial. Lewat sesi diskusi dan praktik, para partisipan diajak untuk mendalami materi-materi tersebut sambil membandingkannya dengan pengalaman masing-masing.

 

Terkait bidang kerja para partisipan, bagian etika fotografi mendapat penekanan yang khusus dalam pelatihan ini. Pasalnya, dalam banyak praktik, soal etika ini kerapkali diabaikan oleh banyak orang. Akibatnya, selain memicu perdebatan di sana-sini, pengabaian etika ini juga berdampak pada subyek yang ada dalam karya fotografi. Etika yang dimaksud tadi berupa, misalnya, menghormati hak atas privasi, mendukung perlindungan terhadap hak anak, dan selalu menaati prosedur permintaan izin (consent form) dari subyek yang difoto, dan tidak menyakiti atau menimbulkan masalah bagi subyek yang difoto.

 

Masuk pada bagian photo story-telling, para partisipan diajak untuk belajar memvisualisasikan pesan yang ingin disampaikan melalui foto. Biasanya, pesan tersebut berupa konsep abstrak. Kendati demikian, ia mesti dapat dicerna dengan baik oleh yang melihatnya. Untuk mengasah kemampuan menyampaikan pesan melalui foto tersebut, para partisipan diajak untuk berlatih melalui praktik foto secara berkelompok. Konsep abstrak yang ingin divisualisasikan adalah magis atau gaib. Sebagian besar partisipan kemudian menghasilkan foto yang menampilkan kepercayaan masyarakat Bali pada apa yang disebut niskala, sebuah dunia yang tidak terlihat. Hasil foto tersebut lalu didiskusikan secara bersama-sama. (Fit/Ed)

 

   

 
 
 

Berlangganan Buletin IDEP

Berikan bantuan yang akan merubah hidup. 100% mendanai proyek amal.

 

 

IDEP Foundation | Helping People to Help Themselves

IDEP Foundation | Yayasan IDEP Selaras Alam
Membantu Masyarakat Mandiri
Br. Medahan, Desa Kemenuh, Sukawati
Gianyar - Bali
Telp. +62 361 9082983

 

 
 
 

 

IDEP di Instagram