Pada 7 Oktober 2019 lalu, IDEP telah merampungkan pembangunan sumur imbuhan (recharge well) di SDN 1 Bunutin, Bangli, Bali. Itu adalah sumur pertama dari rencana 13 sumur yang rencananya akan selesai dibangun di 13 sekolah di seluruh Bali. Selanjutnya, sesuai kesepakatan dengan pihak sekolah, sumur-sumur tersebut diserahkan kepada pihak sekolah untuk mereka “adopsi”.
Penanaman pohon bersama pelajar dan guru di sekitar wilayah sekolah (Foto: Dewie Anggraini)
Gerakan Adopsi Sumur ini merupakan bagian dari program Bali Water Protection (BWP) yang diinisiasi IDEP untuk mengatasi penurunan kuantitas dan kualitas air Bali yang makin mengkhawatirkan. Lewat skema adopsi ini, warga sekolah diharapkan dapat berkontribusi untuk menghambat intrusi air laut yang saat ini makin meluas ke daratan sejumlah kabupaten dan kota di Bali, termasuk Bangli.
Sumur imbuhan di salah satu sisi SDN 1 Bunutin (Foto: Dewie Anggraini)
Sumur imbuhan adalah jenis sumur yang difungsikan untuk "memanen air hujan" sebagai cara mengisi kembali lapisan akuifer (lapisan bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air). Dengan cara itu, sumber-sumber air tanah bagi warga secara perlahan dapat terisi kembali. Di saat bersamaan, itu sekaligus dapat menghalangi atau membatasi intrusi air laut yang semakin meluas, khususnya di wilayah pesisir.
Salah satu jenis yang ditanam adalah pohon kelapa (Foto: Dewie Anggraini)
Selain serah-terima sumur, hari itu IDEP juga mengajak para pelajar untuk terlibat dalam gerakan Adopsi Sungai. Lewat berbagai aktivitas dan media seperti penanaman pohon, pembersihan lingkungan sekolah, pemutaran film, pembacaan komik edukasi tentang sungai, dan sesi tukar cerita, IDEP mengajak para pelajar memahami pentingnya merawat kelestarian lingkungan, termasuk sungai, demi kualitas dan kuantitas air Bali yang lebih terjamin.
Sejumlah aktivitas seperti pemutaran film, pembacaan komik, dan sesi tukar cerita berlangsung di dalam kelas (Foto: Dewie Anggraini)
Setelah Bunutin, gerakan Adopsi Sumur dan Adopsi Sungai semacam itu akan berlanjut di 12 SD lain di seputaran Bali dan Nusa Penida. Menimbang bahwa skala persoalan air ini semakin besar dan mengkhawatirkan, IDEP melalui staf Komunikasi dan Penggalangan Dana BWP Dewie Anggraini mengundang semua pihak yang peduli untuk berkontribusi dan mendukung program ini. “Kami di IDEP sadar bahwa ini adalah masalah bersama yang tidak bisa kami selesaikan sendiri. Karena itu, kami lewat program ini coba membangun inisiatif awal. Harapannya, program ini dapat membantu semua pihak untuk dapat melihat masalah dan sekaligus solusinya dengan jernih lalu secara bersama-sama menyelesaikannya.”
Komik bertema lingkungan yang diterbitkan IDEP adalah salah satu media kreatif yang membuat tema itu menjadi lebih mudah dipahami (Foto: Dewie Anggraini)
Program BWP membuka peluang bagi semua pihak untuk berkontribusi di dalamnya. Informasi penting tentang bagaimana berkontribusi dalam program ini dapat diakses melalui situs web www.baliwaterprotection.net. (Ed)
Berikan bantuan yang akan merubah hidup. 100% mendanai proyek amal.
|