Bali sedang terancam karena kuantitas dan kualitas airnya terus mengalami penurunan. Ada tiga hal yang menunjukkan itu, yaitu penurunan muka air tanah, disusul intrusi air laut ke lapisan akuifer (lapisan bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air), dan polusi air permukaan. Sebagai tawaran solusi, IDEP berkolaborasi dengan 13 sekolah di seluruh Bali dalam gerakan Adopsi Sumur dan Adopsi Sungai. Gerakan ini merupakan bagian dari program Bali Water Protection (BWP) yang diinisiasi IDEP sejak tahun 2015.
Agar meninggalkan kesan yang kuat, para pelajar diajak untuk berpartisipasi secara aktif di dalam setiap proses (Foto: Dewie Anggraini)
Pada 18 Oktober 2019 lalu, IDEP telah merampungkan pembangunan sumur imbuhan di SDN 1 BB Agung, Jembrana. Itu adalah sumur keenam dari rencana 13 sumur yang rencananya dibangun di 13 sekolah di seluruh Bali pada tahun 2019. Pada hari yang sama, sesuai kesepakatan dengan pihak sekolah, sumur-sumur tersebut diserahkan kepada pihak sekolah untuk mereka “adopsi”.
Para guru dan tim IDEP berpose di belakang sumur imbuhan (Foto: Dewie Anggraini)
Sumur yang diadopsi adalah sumur imbuhan. Sumur ini difungsikan untuk "memanen air hujan” dan kemudian mengisi kembali lapisan akuifer. Dengan cara itu, sumber-sumber air tanah bagi warga secara perlahan dapat terisi kembali. Di saat bersamaan, itu sekaligus dapat menghalangi atau membatasi intrusi air laut yang semakin meluas, khususnya di wilayah pesisir.
Dalam sesi tukar cerita, guru dan pelajar diminta untuk berbagi cerita tentang pengalaman mereka terkait pelestarian lingkungan (Foto: Dewie Anggraini)
Selain serah-terima sumur, hari itu IDEP juga mengajak para pelajar untuk terlibat dalam gerakan Adopsi Sungai. Lewat berbagai aktivitas dan media seperti penanaman pohon, pembersihan lingkungan sekolah, pemutaran film, pembacaan komik edukasi tentang sungai, dan sesi tukar cerita, IDEP mengajak para pelajar memahami pentingnya merawat kelestarian lingkungan, termasuk sungai, demi kualitas dan kuantitas air Bali yang lebih terjamin.
Selain pelajar, para guru juga diajak untuk menanam pohon di sekitar sekolah (Foto: Dewie Anggraini)
Gerakan Adopsi Sumur dan Adopsi Sungai serupa akan berlanjut di 7 SD lain di seputaran Bali dan Nusa Penida. Menimbang bahwa skala persoalan air ini semakin besar dan mengkhawatirkan, IDEP melalui staf Komunikasi dan Penggalangan Dana BWP Dewie Anggraini mengundang semua pihak yang peduli untuk berkontribusi dan mendukung program ini. “Kami di IDEP sadar bahwa ini adalah masalah bersama yang tidak bisa kami selesaikan sendiri. Karena itu, kami lewat program ini coba membangun inisiatif awal. Harapannya, program ini dapat membantu semua pihak untuk dapat melihat masalah dan sekaligus solusinya dengan jernih lalu secara bersama-sama menyelesaikannya.”
Media edukasi terkait kebencanaan juga dibagikan kepada pelajar untuk membantu mereka memahami bagaimana cara berkontribusi terhadap perlindungan alam setiap hari (Foto: Dewie Anggraini)
Program BWP membuka peluang bagi semua pihak untuk berkontribusi di dalamnya. Informasi penting tentang bagaimana berkontribusi dalam program ini dapat diakses melalui situs web www.baliwaterprotection.net. (Ed)
Berikan bantuan yang akan merubah hidup. 100% mendanai proyek amal.
|