Pada 24 April 2021 lalu, IDEP bersama mitra lokal YPPS mengadakan distribusi paket bantuan kebutuhan pokok kepada 32 keluarga pengungsi terdampak banjir bandang di Desa Nelelamawangi, Adonara, Nusa Tenggara Timur (NTT). Banjir bandang itu terjadi setelah badai Siklon Tropis Seroja terlebih dahulu menerjang dan memicu hujan deras di sebagian besar wilayah NTT pada awal April. Adonara adalah salah satu yang terdampak paling parah dengan jumlah orang meninggal sebanyak 32.
Distributing aid packages in SDN Nelemandike (Photo: M. Awal)
Paket bantuan yang mereka terima berupa bahan makanan, perlengkapan makan dan dapur, perlengkapan sanitasi, dan masker. Masing-masing keluarga menerima satu paket. Barang-barang yang didistribusikan itu ditentukan berdasarkan hasil asesmen kebutuhan paling mendesak mereka.
Puluhan keluarga penerima paket bantuan itu merupakan para pengungsi yang hingga saat ini menempati posko pengungsian mandiri di ruang-ruang kelas SDN Nelemandike, Desa Nelelamawangi. Mayoritas dari mereka tidak punya pilihan selain mengungsi di bangunan sekolah itu. Selain karena tak bisa kembali ke rumahnya yang rusak berat, mereka juga tak memiliki keluarga di desa-desa tetangga yang rumahnya bisa mereka tempati sebagai pengungsian sementara.
No |
Villages/ Districts |
Population Total |
Families Affected |
People Affected |
Death |
Damaged Facilities |
|
KK |
Jiwa |
||||||
1 |
Waiwerang, Adonara Timur |
1.228 |
4.270 |
174 |
820 |
5 |
Pipping network, roads, bridges
|
2 |
Waiburak, Adonara Timur |
925 |
3.353 |
139 |
518 |
9 |
Village office, Roads, village hall |
3 |
Oyang Barang, Wotan Ulumado |
320 |
1.153 |
23 |
195 |
3 |
Pipping network, roads |
4 |
Nobo, Ile Boleng |
176 |
555 |
68 |
231 |
- |
Pipping network, roads |
5 |
Nelelamadike, Ile Boleng |
393 |
1.307 |
228 |
721 |
56 |
Pipping network, roads |
|
Total |
3.042 |
10.638 |
632 |
2.485 |
73 |
|
Sumber: YPPS, April 2021
Berdasarkan data tersebut, YPPS dan IDEP melakukan distribusi bantuan kepada masyarakat yang mengungsi secara mandiri di SDN Nelemandike. Ada 92 keluarga dengan total 262 jiwa yang menempati posko pengungsian ini. Mereka terdiri dari 130 laki-laki dan 132 perempuan. Dari jumlah itu, ada bayi dan balita sebanyak 26 jiwa, anak-anak 42 jiwa, remaja 38, lansia 59 jiwa, dan penyandang disabilitas 2 jiwa.
Pengungsi mengambil paket bantuan di SDN Nelemandike (Foto: M. Awal)
Sejauh amatan tim IDEP dan YPPS di lapangan, tidak banyak bantuan yang mereka terima sebab sebagian besar bantuan mengarah ke posko-posko pengungsian yang dibentuk pemerintah di tempat lain. Kendati ada sejumlah bantuan yang mereka terima, misalnya dari IDEP dan YPPS serta organisasi relawan lain, namun itu tetap belum cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan mereka selama berada di pengungsian.
Selain persoalan jumlah bantuan yang masih kurang karena sistem distribusi yang belum merata, rencana pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi pengungsi yang kehilangan rumah juga masih belum menemui titik terang. Pasalnya, lahan yang dipilih pemerintah merupakan lahan adat beberapa suku setempat. Karena itu merupakan lahan adat, keputusan untuk menggunakan lahan itu pun mesti menunggu kesepakatan para tetua adat dan petinggi suku. Hal ini bisa memakan waktu yang cukup lama.
Situasi di pengungsian SDN Nelemandike (Foto: M. Awal)
Kondisi tersebut hampir pasti membuat warga terdampak tadi berpotensi semakin lama berada di pengungsian. Terbatasnya jumlah bantuan yang mereka terima juga menempatkan mereka dalam situasi yang sulit. Kendati masa tanggap darurat telah diakhiri pemerintah, namun rumah yang rusak membuat mereka tidak punya pilihan selain tetap bertahan tinggal di pengungsian. (Gd/Ed)
Berikan bantuan yang akan merubah hidup. 100% mendanai proyek amal.
|